Schroederia; Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Ciri-Ciri Dll


Klasifikasi Schroederia

Empire : Eukaryota

Kingdom : Plantae

Phylum : Chlorophyta

Class : Chlorophyceae

Order : Sphaeropleales

Family : Schroederiaceae

Genus : Schroederia

Spesies : Schroederia  judayi

 

Morfologi Schroederia

Schroederia memiliki sel fusiform atau spindle berbentuk, lurus, melengkung atau sinuate, dengan dua pelengkap kutub morfologi yang sama. Anggota tubuh lurus atau melengkung ke 60 µm panjang. Sel, termasuk anggota tubuh, 11-200 x 3-28 mm, dengan dinding sel halus. Sel uninucleate ketika muda, kemudian multinukleat; pita berbentuk, kloroplas parietal awalnya tunggal, kemudian beberapa sebelum reproduksi; kloroplas dengan satu atau lebih pyrenoids. Schroederia termasuk kedalam phylum Chlorophyta.

 

Ciri-Ciri Umum Dari Phylum Chlorophyta :

• Memiliki pigmen yang terdapat didalam kloroplas yang didominasi oleh klorofil a dan klorofil b sehingga menyebabkan alga ini berwarna hijau

• Produk asimilasi dari pati yang dalam pembentukannya berhubungan dengan pirenoid

• Gamet mempunyai 2 atau 4 flagel tipe whiplash yang sama panjangnya terletak dibagian anterior

• Setiap sel memiliki inti sejati

• Dinding sel terdiri dari selulosa

 

Dinding sel tersusun atas dua lapisan, lapisan bagian dalam tersusun oleh selulose yang dapat memberikan sifat keras pada dinding sel dan lapisan luar adalah pektin. Tetapi beberapa alga bangsa volvocales dindingnya tidak mengandung selulose, melainkan tersusun oleh glikoprotein. Dinding sel caulerpales mengandung xylan atau mannan. Inti pada clorophyta ada yang berinti prokariota dan ada yang sebagian besar berinti eukariota. Intinya diselubungi membran inti terdapat nukleus dan kromatin. Inti umumnya tunggal tetapi ada yang memiliki inti lebih dari satu.

 

Alat gerak pada Schroderia indica berupa bulu cambuk (flagel). Flagela pada kelas chlorohyceae selalu bertipe whiplash (akronematik) dan sama panjang (isokon), kecuali pada bangsaoedogoniales, memiliki tipe stefanokon. Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat halus yang disebut aparatus neuromotor. Tiap flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubula. Struktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2. Flagela tersebut dikelilingi oleh selubung plasma.

 

Fisiologi Schroederia

Talusnya tegak, beruas dan bercabang-cabang. Cabang yang pertumbuhannya tak terbatas keluar dari buku-buku tersebut dan dari setiap buku keluarcabang yang pertumbuhannya terbatas, yaitu cabang lateral (filoid) yang letaknyamelingkari buku tersebut. Tubuh umumnya diliputi oleh CaCO3. Charophyceae hanyamemiliki satu ordo Charales. Semua jenisnya merupakan algae air tawar hidup di bawah permukaan dan melekat pada substrat pasir atau lumpur.

 

Kloroplas atau tempat pembentukan klorofil terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantifil (lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel. Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada siponoles zygnemales terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk kloroplas sangat berfariasi.

 

Reproduksi Schroederia

Proses perkembang biakan phylum Chlorophyta memiliki 3 cara yaitu :

• Secara vegetative

Perkembanganbiakan vegetatif pada chlorophyta dengan fragmentasi tubuhnya dan pebelahan sel.

• Secara seksual

Secara seksual dengan oogami. Alat kelamin betina dikelilingi benang-benang sterilyang letaknya melingkar hingga membentuk spiral. Alat kelamin jantan, terdiridari satu sel, masing-masing anteridium disatukan dalam filamen yang uniseriatedan dibungkus oleh selubung yang terdiri dari 8 sel

• Secara aseksual

pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.

 

Habitat Schroederia

Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.

 

Sebagian besar Chlorophyta hidup secara fotoautotrof di air tawar, beberapa jenis lainnya hidup di laut sebagai fitoplankton. Ada pula yang hidup di tanah yang lembap, tembok basah, di salju, atau menempel di tubuh tumbuhan atau hewan. Namun, ada pula yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukariotik lainnya. Contoh Chlorophyta yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen (lumut kerak), yaitu Trebouxia dan Pseudotrebouxia. Chlorophyta ada yang uniseluler soliter atau berkoloni dan multiseluler. Chlorophyta uniseluler yang memiliki flagela dapat bergerak aktif (motil). Chlorophyta multiseluler berbentuk benang, lembaran, atau seperti tumbuhan tingkat tinggi.

 

Tingkah Laku Schroederia

Pegerakan Schroederia dibantu oleh bulu cambu (flagel). Flagella pada kelas chorophyceae selalu bertipe whiplash (akronomatik) dan sama panjang (isokon), kecuali pada bangsa Oedogoniales memiliki type stefanokon. Flagella dihubumgkan dengan struktur sel yang sangat halus disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagella disebut blephoroplas. Granula tersebut masing-masing dihubungkan oleh benang yang letaknya melintang disebut paradesmosa. Risoplas merupakan benang tegak dan lurus menghubungkan salah satu dari granula (blepharoplas) dengan struktur intranuklear dari inti disebut sentrosom.

 

Cadangan makanan pada chlorophta berupa amilum seperti pada tumbuhan tinggi, tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilase dan rantai yang bercabang amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida yang disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid dan jenis yang demikian ini merupakan golongan chorophycae yang telah tinggi tingkatanya.

 

Peranan Plankton Schroederia Di Perairan

 

Dampak positif

O Merupakan salah satu komponen yang penting dalam rantai makanan di perairan

O Menjadi produsen bagi zooplankton, dan beberapa jenis ikan

O Menghasilkan oksigen di perairan dengan proses fotosintesis

O Sebagai media transfer energy

 

Dampak negatif

O Dapat mengakibatkan blooming jika kondisi perairan terlalu subur

O Jika terjadi blooming mengakibatkan metabolism organisme perairan yang lain menjadi tegangu sehingga mengakibatkan kematian

O Dapat mengubah warna suatu perairan dan mengakibatkan bau tak sedap

O Menjadi masalah dalam proses penjenihan air

O Menyebabkan penyumbatan pada salluran air

 

Editor

Gery Purnomo Aji Sutrisno

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015

Post a Comment for "Schroederia; Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Ciri-Ciri Dll"